Apakah itu terhubung dengan teman atau menghabiskan waktu di antara jam belajar - ponsel dapat menjadi bagian penting dari hidup kita sehari-hari. Kebanyakan orang mengingat ponsel pertamanya, betapa asyiknya ketika pada akhirnya memiliki akses ke dunia di sekelilingnya.

Sepulang sekolah, Nur, Sarah, Aisyah dan Aminah mengobrol di sebuah warung.

Aisyah mendapat video online lucu dan ia sangat ingin membaginya dengan teman-teman perempuannya melalui ponsel barunya. Ponsel itu adalah hadiah ulang tahun dari orang tuanya. Ia terus berhubungan dengan teman sepermainannya dengan mengirimkan mereka video dan meme lucu.

Sarah, ia ­tidak memiliki ponsel dan tidak ada seorang pun di rumahnya yang memiliki ponsel. Kadang ia merasa ketinggalan dalam banyak hal dan merasa iri ketika harus mengejar ketertinggalan obrolan grup beberapa minggu kemudian. Agar terus terhubung, ia harus berjalan jauh ke toko penjual pulsa untuk membeli pulsa dan menelepon teman-temannya.

­Nur, ia diberikan ponsel bekas kakak perempuannya, sebuah ponsel standar yang tidak bisa memotret atau memutar video. Ia suka menggunakan ponselnya untuk bertanya secara online saat ia merasa tidak nyaman menanyakan sesuatu kepada orang tuanya. Ia gadis yang penuh rasa ingin tahu, karena itu ia menjelajahi internet untuk mencari saran tentang hubungan asmara - karena ia terlalu malu untuk bertanya ke teman-teman dan orang tuanya.

Aminah tinggal dengan tantenya dan ia meminjam ponsel tantenya ketika sangat membutuhkannya. Ia sudah minta dibelikan ponsel kepada tantenya, namun tantenya bilang bahwa Amina masih terlalu muda untuk menggunakan ponsel. Amina bertekad untuk memiliki ponsel sendiri dan sudah melihat-lihat ke toko ponsel terdekat untuk mendapatkan ponsel yang cocok dengan uang yang ia punya. Ia telah menyisihkan sepertiga uang saku bulanannya dan hampir mencukupi.

Bagaimana cara kamu agar terus terhubung? Apakah kamu harus meminjam ponsel seperti Aminah, atau punya ponsel sendiri seperti Aisyah? Beri tahu kami di kolom komentar di bawah!