Aku Pilih Sekolah!

Aku masih mau sekolah!

Your thoughts (6)

Hai Springster! Namaku Sakina, 17 tahun. Saat umurku 16 tahun, aku nyaris dinikahkan. Saat itu aku bingung dan ingin sekali dapat masukan untuk menghadapi situasi seperti ini. Buatku, pendidikan itu nomor satu. Aku takut kalau setelah menikah, aku jadi berhenti sekolah.

Kirana, salah seorang temanku datang dan menunjukkan sebuah tulisan tentang dua perempuan, Hasmita Nurzakia dan Nur Afifa yang aktif dalam organisasi Kelompok Sebaya Anti Perkawinan Anak Gowa (Kesatria Gowa).

Mereka menunjukkan pentingnya pendidikan. Kalau kita sudah mendapat pendidikan yang layak, kita akan lebih pede untuk bersuara dalam sebuah diskusi. Kita juga bisa terlibat dalam percakapan dengan orangtua, tema, siapapun! Bahkan dengan pendidikan kita bisa menghasilkan generasi yang terdidik pula.

Mereka juga bilang kalau anak di bawah umur sangat rentan dengan kekerasan rumah tangga.

Enggak hanya itu, di usia yang masih sangat muda, tubuh kita juga belum siap untuk mengandung dan melahirkan bayi. Ini bisa membahayakan diri sendiri dan juga si bayi. Dampak terparahnya? Kematian.

Setelah baca artikel tersebut aku jadi lebih berani untuk bicara sama orangtuaku. Emang awalnya mereka masih memaksa, tapi akhirnya mereka bisa terima pendapatku.

Kok bisa? Ini tipsnya dari aku: Pilih waktu dan tempat yang tepat. Waktu terbaik untuk bicara sama orangtua adalah ketika suasana hati mereka senang atau saat kita lagi bantu-bantu mereka. Aku ngomong waktu kami sedang berkebun dan nonton TV.

Jelasin kondisimu. Semakin detil semakin baik. Kalau bisa kamu cari dulu sebanyak-banyaknya informasi tentang hal yang mau kamu omongin biar nanti berargumen dengan orangtua semakin lancar. Aku bilang ke orangtuaku kalau aku belum mau menikah karena aku masih punya hka untuk dapat pendidikan yang layak untuk masa depanku. Pendidikan sangat berarti buatku. Aku ingin jadi orangtua yang terpelajar di masa depan.

Jangan berdebat. Gunakan kata yang sopan saat bicara pada orangtua. Mereka akan lebih mendengarkan kita ketimbang kamu bicara dengan nada yang tidak sepantasnya.

Kalau enggak berhasil, minta bantuan. Kita bisa minta bantuan orang dewasa lain yang kita percaya. Atau kita juga bisa hubungi TePSA (Telepon Pelayanan Sosial Anak) di 150071 untuk minta bantuan yang lebih profesional. Mereka akan beri kita saran yang dibutuhkan untuk menghadapi situasi seperti ini.

Mengutarakan pendapat kita ke orangtua itu sah-sah aja kok. Kamu punya hak untuk itu, tapi ingat sampaikan dengan sopan, tanpa emosi. Kamu pasti bisa!

Your thoughts

Kak Sekar? Gimana kalau orangtuanya tetep enggak nerima bantahan? Aku sebenernya pengen banget sekolah lagi, tapi setiap bahas itu, orangtuaku selalu matahin harapanku. Aku tahu, enggak ada orangtua yang mau menjerumuskan anaknya, tapi aku ngerasa tersiksa banget sama keputusan mereka. Seorang stargardt juga berhak untuk bahagia, 'kan. :(

March 20, 2022, 8:17 p.m.

Latest Reply

Halo, inawl! Yuk coba bicara lagi, ajak mereka bicara di tempat yang nyaman, dan kemukakan pendapatmu dan alasanmu dengan jelas. Buat mereka benar-benar mengerti. Belajar dari Sanita yuk, dia berhasil mengutarakan pendapatnya lho. Baca di artikel ini yaa http://bit.ly/kenalandengansanita

Halo Kak, aku baru gabung nih di Springster, salam kenal ya ! Saran-sarannya cukup membantu buat nyelesain perdebatan sama Mama, terima kasih yaa.

March 20, 2022, 8:17 p.m.

Latest Reply

Halo, Susi! Sama-sama, ya! Semoga kamu senang baca-baca artikel Springster dan juga rajin berikan pendapatmu tentang hal-hal yang kamu sukai! Semangat!

Bagaimanapun juga pendidikan adalah yang utama, jangan sampai kita mengorbankan pendidikan kita demi menikah muda, karena masa remaja itu tidak dapat diulang, itu sih setau ku hehe

March 20, 2022, 8:17 p.m.

Latest Reply

Halo Bella! Terima kasih sudah berbagi pendapat di Springster! Semoga artikelnya menambah wawasan baru buat kamu ya!