Bantuanmu Sangat Berarti Bagiku

Oleh @Murti.Aulia

Your thoughts (5)

Halo sahabat Girl Effect!!

Bicara tentang kesan saat orang lain membantu itu, aku jadi teringat tentang masa-masa sulitku dulu.

Jadi, pada suatu siang yang terik dan panas di sekolah menengah pertama, aku yang sangat merasa haus karena lupa membawa botol minum dari rumah pergi ke kantin hanya untuk meneguk segelas air putih dingin dengan uangku yang sangat pas-pasan. Beruntung pada saat itu adalah waktu istirahat kedua di sekolah.

Selepas menenggak habis minuman tersebut dan membayar minuman tadi, aku pun tak peduli dengan uang saku yang sudah kutargetkan untuk pulang naik angkutan umum. Dan aku pun pergi dengan santai menuju ke kelas.

Sesampainya di kelas, aku teringat kalau uangku habis, aku tidak akan bisa pulang ke rumah. Aku mengorek saku kantong seragamku, berharap ada uang yang tersisa, tapi nihil tak kujumpai satupun lembaran uang.

Aku merasa kebingungan. Harusnya aku tidak perlu membeli minuman dan menahan dahaga daripada aku tidak bisa pulang. Tapi aku tidak bisa menahan rasa haus yang menjalar di kerongkonganku. Rasanya sangat kering bahkan untuk bicara pun susah.

Tapi setelah aku menghilangkan dahaga itu, timbul masalah yang baru, yaitu aku tak dapat pulang ke rumah, karena tak ada uang untuk membayar ongkos. Terlebih jarak dari rumah ke sekolah sangat jauh.

Setelah bel pulang sekolah dibunyikan, aku bergegas menggendong ranselku dan pergi keluar kelas. Tapi tiba-tiba seorang teman memanggil dan meneriaki namaku. Setelah aku menoleh,dia adalah teman sekelasku, panggil saja dia Berlian.

Berlian mengajakku pulang bareng menaiki angkot. Aku pun menggeleng dan menjelaskan kalau aku tidak bisa pulang karena masalah tadi.

Berlian sejenak diam berpikir, sedangkan aku menunduk dan hanya meratapi nasib. Tak ada usaha yang kukeluarkan saat itu.

Tapi, Berlian lalu tersenyum dan dengan dermawan ia memberiku ongkos agar aku bisa pulang ke rumah dengan selamat. Aku tadinya tidak mau menerima bantuan tersebut dikarenakan aku takut kalau merepotkan Berlian, tapi temanku itu terus mendesakku supaya aku menerima uang tersebut.

Esok harinya, aku mengembalikan uang Berlian karena aku sangat merasa tidak enak hati. Tapi setelah kusodorkan uang dan berterima kasih, ia hanya tersenyum dan menolak secara halus.

Ia bilang, sebagai manusia itu harus saling tolong menolong. Aku membalas senyumannya dan berterima kasih lagi untuk kedua kalinya.

Aku sungguh merasa kalau Berlian itu adalah orang yang baik dan ramah. Ia memberi uang dengan ikhlas hanya untuk membantu orang yang kesusahan.

Aku kagum dengannya, pantas saja ia disukai banyak orang. Andaikan waktu itu tidak ada yang membantuku. Yang jelas, orang seperti Berlian itu sulit dicari, apalagi membantu tanpa pamrih sepertinya. Aku jadi merasa nyaman berteman dengannya.

Jadi, itulah ceritaku. Kalau ada teman yang kesusahan segeralah dibantu, pasti Tuhan akan memberikan pahala kepada kita. Bersikap suka menolong itu indah!

Your thoughts

Bagus banget ceritanya👍🏻

March 20, 2022, 8:19 p.m.

Bagus banget ceritanya👍🏻

March 20, 2022, 8:19 p.m.

Terharu deh. Angkatan taun berapa kak waktu smp?

March 20, 2022, 8:19 p.m.

Latest Reply

Angkatan 23/ 2016 :)

Aku angkatan 2016, :) Sekarang aku kelas 2 SMP..

March 20, 2022, 8:19 p.m.