Siapakah sosok inspiratif dalam hidup ini? mungkin anak kecil akan menjawab "Superman, dia bisa terbang, membasmi kejahatan dan gemar menolong" Itu juga jawaban ku, tapi sekitar 10 tahun yang lalu, saat aku masih bernyanyi di TK. Menurutku jawaban yang tepat kala itu.

Tapi jika aku menjawab 'Superman' di usia ku sekarang, adik pun akan menertawakan ku. Bagaimana mungkin aku mengidolakan sosok kartun terbang yang tak pernah ada dalam kehidupan ini.

Jika 10 tahun yang lalu aku mengatakan Superman seorang inspirator maka sekarang aku menggantinya dengan 'Superhuman' mereka adalah SUPERDAD AND SUPERMOM.

Mereka yang mengajari arti kehidupan dalam bimbingan keagamaan. Mereka memberitahu ramahnya dunia, juga mengenalkan kejamnya dunia. Mereka pendidik kreatif, yang membimbingku dengan caranya sendiri. 'Jadilah mata air walau aliran sungai itu keruh, jadilah semilir angin penyejuk anak gembala' filosofi yang di tanamkan ayah dalam mendidik anak-anaknya.

Mereka lebih mengetahui diri ini lebih dari diriku sendiri. Mereka mengalahkan egoku dengan niat sucinya. Awalnya aku malas menuruti kemauan mereka yang ku anggap tak sesuai kepribadian anak muda. Padahal kala itu ibu bilang sendiri, beliau akan mendidik anak sesuai zamannya, tapi nyatanya.... aku tersiksa. Aku merasa ibu tidak mendidik di sesuai zaman. AKU MERASAKAN BOSAN YANG TERTAHAN.

Namun, lambat laun aku menyadari, permintaan yang ku anggap beban itu berbuah manis. Karena keinginan itu, bakatku terasa berkembang, Karena apa? karena aku berusaha menuruti paham mereka. Aku tak tau jika kala itu aku mengikuti ego dan pergaulan kawan-kawan, mungkin bakat yang aku punya tak terasa, bahkan bisa saja aku terjerumus pada pergaulan seliar hutan. Namun, karena menuruti restu 2 orang super itu, anugerah dari Tuhan dapat ku kembangkan.

Mereka lebih mengerti dari pada dirimu sendiri. Mereka tau yang terbaik, mereka lebih banyak pengalaman hidup.

Percayalah setiap perintah yang mereka berikan untuk kebaikan mu di masa depan dan kau akan merasakan hasilnya, NANTI BUKAN SAAT INI.

Mereka telah berusaha membuatmu bahagia, bahkan mereka merancang masa depan mu. Mereka bersekolah di masa lalu, untuk hidupmu hari ini, mereka telah mengusahakan kebahagiaanmu, jauh sebelum memiliki mu. Sekarang giliran kita. Bahagiakan mereka, dengan cara kita sendiri...