Dalam rangka Hari Bahasa Ibu Internasional, aku ingin menghormati bahasa ibuku, yaitu Bahasa Indonesia. Sebuah bahasa yang menyatukan 260 juta orang, dengan lebih dari 700 bahasa daerah di lebih dari 17.000 pulau. Bahasa Indonesia telah melalui begitu banyak hal dalam sejarah, mari kita merayakannya bersama-sama!

Indonesia, sebagai negara pulau terbesar di dunia, negara ke-4 terpadat di dunia dan negara dengan penduduk Muslim terbanyak, bahasa kita sangatlah penting untuk merangkul semua bersama.

Dalam 'Sumpah Pemuda' yang di deklarasikan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Djakarta, tertulis "Kami poetra dan poetri Indonesia, mengjoenjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia" sebagai amandemen ke-3.

Bahasa Melayu adalah akar dari bahasa Indonesia. Saat itu, bahasa Melayu mudah untuk dipelajari.

Pada tahun 1928 saat Kongres Pemuda II, Bahasa Indonesia diikrarkan menjadi bahasa persatuan bersama dengan 'Sumpah Pemuda'.

Pada 20 Oktober, 1942 Komite Bahasa Indonesia didirikan untuk menyusun tata bahasa normatif, menentukan kata-kata umum dan istilah modern. Setelah Orde Baru tahun 1966, Lembaga Bahasa dan Budaya berada di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Namun diubah menjadi Lembaga Bahasa Nasional (1969) dan saat ini menjadi Pusat Bahasa. Mereka bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu bahasa, sarana, serta kepedulian masyarakat terhadap bahasa.

Saat ini, Bahasa Indonesia (baik formal maupun informal) diajarkan di 45 negara seperti Amerika, Kanada, Rusia, Ukraina, dll dan adalah bahasa paling populer ke-4 yang diajarkan di 500 sekolah di Australia dan juga menjadi bahasa resmi kedua di Vietnam. Diutarakan oleh 400 juta orang di negara-negara ASEAN sendiri, Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa resmi ASEAN.

Bahasa Indonesia sangat terpengaruh oleh Belanda dan Jawa karena ada 3.280 kata yang diserap dari bahasa Belanda dan 1.109 kata-kata dari Bahasa Jawa. Bahasa Indonesia juga sangat fleksibel karena gak ada aksen maupun dialek yang kental.

Bahasa Indonesia adalah bahasa besar kita, jadi mari kita semua mengambil bagian dalam melestarikan sastra dan sejarahnya! Leluhur kita berjuang keras agar kita memiliki bahasa ibu, tugas kita sekarang adalah untuk memastikan kualitas bahasa kita terjaga dalam globalisasi!