Adikku butuh waktu lebih lama untuk membaca ketimbang teman-temannya, dia juga harus pakai kacamata khusus untuk bantu ia membaca.

Namanya Adla, tapi ia sering menulis namanya sendiri Alda, karena di kepalanya, setiap huruf lompat dan berpindah.

Mungkin sekarang kamu bingung, ada apa sih dengan adikku?

Adikku memiliki disleksia, sebuah kondisi kurangnya kemampuan membaca yang menyebabkan ia juga memiliki masalah dengan membaca secara lengkap, mengeja, dan menulis.

Walaupun memiliki masalah itu semua, anak-anak disleksia bukan bodoh, malas, atau keras kepala, lho. Bukan berarti juga mereka gak berbakat, adikku jago banget akting dan ngelawak! Ia selalu bisa bikin keluargaku ketawa.

Kadang, mereka emang butuh waktu lebih lama untuk belajar, dan kadang caranya beda. Adikku bakal lebih cepet ngerti kalau aku kasih liat gambar atau aku bacain. Ia belajar dari aku, dan aku belajar banyak dari dia. Mulai dari kesabaran, optimisme, dan kasih sayang.

Sekarang, gimana caranya berteman dengan anak disleksia ya?

Disleksia memang bakal berpengaruh dengan cara mereka berteman. Mereka bakal cukup sulit menangkap hal lucu, mereka juga gak selalu bisa ngungkapin apa yang mereka pikirin, mungkin kadang mereka ketinggalan isyarat sosial, dan mereka gak bakal sering sms-an kayak kamu, kadang juga mereka salah dalam mengingat hal.

Tapi mereka bisa jadi teman baikmu kalau kamu menerapkan ini.

Pertama, jangan memperlakukan mereka berbeda, perlakukan mereka kayak kamu perlakukan temen-temen kamu yang lain aja!

Kedua, sabar itu penting. Kadang mereka emang lama dalam nangkap hal-hal, kadang juga mereka bicara hal yang bikin kamu bingung. Kalau ini terjadi, kamu bisa ulang hal yang ingin kamu sampaikan, atau bilang ke mereka untuk bicara lebih pelan.

Ketiga, mereka juga suka bersenang-senang kayak kamu, kok! Jadi jangan ragu untuk ngajak mereka bersenang-senang!

Kamu pernah punya pengalaman dengan teman yang memiliki disleksia? Bagi ceritamu ke sini, dong!