Hai, namaku Nadila dan aku tinggal di kaki Dieng, di mana banyak banget usaha lokal independen, seperti bertani. Salah satu pemilik bisnis yang kukenal baik adalah Mbak Mita, karena keluargaku biasa beli sayuran di kios jualannya.

Beberapa tahun yang lalu Mbak Mita bilang ke aku kalo dia khawatir karena pemasok sayurannya bakal tutup usaha dan pasti akan mempengaruhi bisnis Mbak Mita. Aku tau kalo Mbak Mita adalah tulang punggung di keluarganya, jadi aku memutuskan buat ikut bantu dia.

Aku mulai tanya-tanya ke pemilik bisnis sayuran lainnya tentang di mana aja sih mereka biasa memasok sayuran. Aku juga mendata petani-petani di kampungku. Terus aku coba tanya ayahku apakah aku boleh menghubungi petani-petani itu buat nanya apakah mereka bersedia untuk ngajarin aku bercocok tanam dan menanam sayuranku sendiri. Lagipula, di rumahku juga ada kebun belakang yang nganggur dan cukup luas.

Ayahku ngasih tau apa saja yang kubutuhkan buat bicara dengan petani-petani ini. Ayahku bilang ke aku untuk menjelaskan kenapa aku butuh saran mereka, bahwa aku punya ide untuk menanam dan menjual sayuran dari kebunku sendiri dalam rangka menolong Mbak Mita dan keluargaku juga.

Salah seorang Pak Tani sangat menolongku karena beliau mengajariku cara menanam sayuran -- beliau juga ngasih tau kenapa memakai pupuk yang tepat itu penting, teknik menanam yang benar, cara membasmi hama, dan kapan masa panen.

Perlahan-lahan, aku mulai dari menanam sayur yang gampang ditanam seperti wortel, kangkung, bayam, cabe, dan tomat. Selain gampang ditanam, sayuran-sayuran ini juga termasuk sayuran bergizi favoritku! Terutama, bayam dan kangkung yang adalah sayuran berdaun hijau kaya serat dan zat besi! Cocok banget buat cewek-cewek yang lagi di masa pubertas sepertiku!

Punya asupan zat besi lebih itu penting banget lho terutama saat kita mens, kayak apa yang pernah kubaca di artikel Springster ini!

Nah, sambil menunggu panen pertama, aku kasih tau Mbak Mita tentang ini dengan harapan sayuran di kebunku bisa tumbuh bagus dan aku bisa jadi pemasok sayuran baru buat toko Mbak Mita!

Untungnya, percobaanku berhasil! Pertama-tama aku hanya panen sayuran yang jumlahnya terbatas buat keluargaku dan dijual ke teman-temanku, tapi lama kelamaan kebunku makin berkembang dan jadi pembicaraan orang-orang di kampungku! Aku jadi punya kesempatan untuk menjual sayurku ke bisnis kecil kayak toko sayur Mbak Mita, biar dia bisa tetap jualan sayur.

Yang bagus adalah, Mbak Mita udah sangat berpengalaman di bidang ini jadi dia banyak ngasih aku saran tentang gimana cara untuk mengurus bisnis baruku ini, termasuk gimana cara menangani urusan keuangannya. Sebelumnya aku belum mikirin hal-hal ini, jadi aku bersyukur banget dapet segala saran-saran ini.

Terus, aku juga seneng banget karena bisa membantu orang makan makanan bergizi sembari menolong orang-orang di sekelilingku. Ternyata juga sayur-sayuran yang kupasok ini sangat membantuku buat jadi aktif dan sehat! Tentu aja gak cuma aku, ini juga membantu keluargaku untuk makan lebih sehat dan seneng deh rasanya punya banyak sayuran bergizi di kebun kami sendiri.

Hari ini aku memasok sayuranku ke beberapa usaha kecil, yang nantinya akan menjualnya ke orang-orang di kampung kami, dan dengan begini semuanya akan untung.

Jadi, kalo kamu punya ide – besar atau kecil – selalu inisiatif untuk tanya orang di sekitarmu kalo emang kamu butuh bantuan dan saran. Kalo kamu terlalu takut atau malu buat memulai, coba tuliskan di kertas apa sih yang jadi tujuan kamu dan pikirin gimana cara mewujudkannya, lalu hadapi ketakutanmu, pokoknya lakuin aja! Mungkin ga semua orang akan bantu kamu, tapi jangan nyerah! Aku pun awalnya gak nyangka akan belajar banyak dari petani Dieng atau dari Mbak Mita, tapi aku jadi belajar kalo di sekitar kita pun banyak orang yang bisa jadi guru yang baik!

Pengen jadi juragan kece kayak Nadila? Bisnis apa sih yang pengen kamu mulai? Bagikan idemu lewat komen di bawah, ya!