Pinjem Uang ke Temen?

Kira-kira, apa yang harus Talya lakukan?

Musim PR datang, dan ini bikin Talya bingung. Uangnya habis untuk nge-print tugas dan beli ini itu. Nge-print dua makalah dan satu poster, setidaknya butuh Rp50.000! Talya terpaksa pinjam uang ke teman sebangkunya Vesti, karena tabungannya habis dibelikan alat gambar, sementara uang jajannya cuma Rp7.000,- per hari, karena ia jalan kaki dan selalu bawa bekal.

Tapi, tugas seakan gak ada habisnya. Talya harus nge-print lagi. Ia gak bisa pinjam uang ke Vesti lagi, karena yang kemarin aja belum dibayar. Talya pikir, mungkin, mungkin… Dia bisa pinjam ke ibunya? Dia gak mau bikin ibunya khawatir atas hutangnya, jadi mungkin Talya bisa ambil dulu sedikit uang dari dompet ibunya, dan mengembalikannya begitu uangnya cukup.

Talya terdiam lama di depan tas ibunya. Dia pengen banget ambil dompetnya, tapi tubuhnya kaku. Orang tuanya gak pernah ngajarin dia mencuri… Saat itu dia tersadar, kalo yang akan dia lakukan ini bukan hal yang baik.

Talya memutuskan, bicara adalah langkah yang paling tepat.

Ibunya Talya baru aja keluar dari kamar mandi, dan Talya mengajaknya bicara. Talya juga membuatkan teh hangat. Talya mengumpulkan keberanian, mengambil napas dalam-dalam supaya dia gak deg-degan.

Kemudian Talya bilang, “Bu, Aku… Boleh aku pinjam uang? Gini… Waktu itu aku harus nge-print tugas, dua makalah dan satu poster, dan itu habisnya Rp50.000. Aku gak punya uang lagi karena tabunganku udah dibelikan alat gambar. Jadi aku pinjam uangnya Vesti... Aku pengen ngembaliin uangnya ke dia, dan juga, aku… Butuh uang lagi untuk nge-print tugas… Boleh, gak?”

Talya bener-bener merasa gak enak, tapi ternyata, dia khawatir sama hal yang gak perlu. Ibunya bilang, “Kenapa kamu gak bilang? Gak baik lho berhutang sama orang, sayang. Kalau ada hal yang kamu butuhkan, sebaiknya kamu kasih tau Ibu, atau Ayah duluan.”

Talya jadi sedih, dia malu dan menunduk.

”Kenapa sedih?” Kata ibunya, sambil mengangkat dagu Talya. “Ibu punya solusi, gimana kalau kita beli printer? Jadi kamu gak perlu ngeluarin uang apalagi sampai minjam ke orang lain. Nah, ambil uang ini, lalu kembalikan ke Vesti. Jangan lupa bilang terima kasih.”

Talya tersenyum dan memeluk ibunya. Ternyata, bicara pada orang tua tentang hal yang dibutuhkan bukanlah hal yang harus Talya takutkan. Mulai sekarang, Talya berjanji pada dirinya sendiri, kalau dia akan lebih terbuka pada orang tuanya.

Ternyata kalau bilang tentang apa yang kamu butuhkan sama orang dewasa yang kamu percaya akan membantu banget. Apa kamu pernah mengalami hal yang mirip dengan Talya? Ceritakan kisahmu di kolom komentar yaaaa.