Aku sayang diri aku, itu kenapa aku mulai bicara
Hai! Apa kamu pernah dengar yang namanya ‘penyintas’? Aku adalah penyintas dan aku pengen kita bilang ini: “Kita berani, kita kuat--dan ini cerita kita!”
Kebanyakan penyintas kekerasan seksual merasa gak nyaman untuk nyeritain pengalaman mereka. Mungkin mereka terlalu takut, atau nyalahin diri sendiri, atau mikir kalo orang lain gak akan ngerti apa yang mereka rasakan. Tapi, aku ada di sini untuk ngasih tahu kalo kita harus lebih berani minta dukungan ke orang sekitar--dan mulailah bicara.
Kerabatku melakukan sesuatu ke aku--terkait dengan kekerasan seksual. Pertamanya, aku gak bilang siapa-siapa karena aku takut. Setelah kejadian itu, aku gak mau ketemu kerabatku. Setiap lihat dia di sekitar kompleks, aku lari ke rumah untuk sembunyi. Terus hal ini jadi tambah parah. Aku takut untuk pergi keluar rumah sendirian dan aku terus cari-cari alasan biar aku gak usah ke sekolah. Tentu aja keluargaku mulai tanya-tanya aku kenapa.
Oke, aku tau aku harus bilang tentang hal ini ke seseorang; lebih tepatnya, seseorang yang bisa bantu aku. Sebetulnya aku dekat dengan kakakku, sih. Tapi, tetap aja aku takut untuk bilang ke dia langsung. Ah, gak masalah aku mau bilang dengan cara apa! Yang penting aku ngerasa nyaman sama orang yang aku ceritain!
“Kak…” Aku sapa dia melalui chat; padahal dia ada di kamar sebelah. Terus aku ceritain semua hal yang terjadi ke aku. Tiba-tiba dia masuk ke kamarku, ngobrol bareng aku, dan bilang bahwa semua akan baik-baik aja. Terus dia nyaranin aku untuk datang ke suatu acara rutin untuk penyintas. Katanya, “Kamu coba aja! Mungkin sekarang kamu ngerasa takut, tapi itu wajar!”
“Dek, orang masih menganggap kalo isu kekerasan seksual itu tabu, dan karena gak ada yang bicarain hal ini, jadi jarang ada yang ngerti tentang sulitnya hal yang kamu alami.”
Berkat dukungan kakakku, aku jadi percaya sama diri aku lagi. Aku pergi ke pertemuan yang dia bilang. Di sana aku ketemu banyak orang. Mereka cerita ke aku tentang hal yang mereka alami dan gimana cara mereka bangkit lagi. Bahkan, ada juga salah satu dari mereka yang sekarang jadi relawan untuk bantu penyintas lainnya, lho! Keren!
Mereka sama sekali gak maksa aku untuk cerita, kok. Pertamanya aku cuma dengarkan mereka. Aku baru mulai bicara saat aku ngerasa dimengerti dan didukung. Aku lega dan senang banget.
Pertemuan ini berhasil ngubah aku, sekarang aku ngerasa baik-baik aja. Dari yang tadinya nyalahin diri sendiri, sekarang aku ngerti kalo yang aku alami bukanlah salahku. Aku gak boleh biarin hal itu menggerogoti aku karena aku juga berharga.
Nah, apakah sekarang kamu tau seberapa kuat dirimu? Teruslah ingat kalau kita itu pemberani dan kita gak boleh membiarkan masa lalu mendefinisikan kita.
Kalau kamu mengalami bentuk kekerasan dari orang sekitarmu, dan ingin bicara tentang hal itu, jangan takut untuk menelepon ke TePSA (Telepon Sahabat Anak) di 1500771.
Tanggapan kamu
Hai kak.. Acara rutin untuk penyintas sperti itu ada didaerah mana kak?
20 Maret 2022, 20.18
Latest Reply
Hei, Zinkzink, sebelum kamu pergi ke acara rutin untuk para penyintas, ada baiknya kamu bicara dulu dengan orang dewasa yang kamu percaya seperti kakak, ibu, atau ayah agar mereka bisa membantu, mendukung, dan menemani kamu. Semangat, ya! :)
Penyintas tu apa sih, aq blm phm..
20 Maret 2022, 20.18
Latest Reply
Hei, Lia, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penyintas itu berasal dari kata 'sintas' yang berarti "terus bertahan hidup, mampu mempertahankan keberadaannya." Jadi, penyintas itu adalah orang yang bertahan hidup atau mampu mempertahankan keberadaannya, dalam bahasa Inggris disebut 'survivor.' :)
Oh gt ya, hehe
20 Maret 2022, 20.18
Apanitu penyintas
20 Maret 2022, 20.18
Latest Reply
Apakah penyintas itu penyakit??
Hei, Fidel. Kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penyintas itu berasal dari kata 'sintas' yang berarti "terus bertahan hidup, mampu mempertahankan keberadaannya." Jadi, penyintas itu adalah orang yang bertahan hidup atau mampu mempertahankan keberadaannya. Mereka orang-orang yang tangguh, jadi bukan penyakit, yaaa. :D
Jadi Kita Tak Boleh Nyalahin Diri Sendiri.
20 Maret 2022, 20.18
Latest Reply
Bener banget, Dhewi! Kita harus menyayangi diri sendiri dan terus berpikiran positif, yaaaa~
dah ngerasain ea.hehe
Percaya diri itu lah hal utama
20 Maret 2022, 20.17
Latest Reply
Hai, Ririn! Betul sekali, percaya diri dan menyayangi diri sendiri itu penting sekali :D
Kesal ni sama web habis artikelnya betah banget buat dibaca
20 Maret 2022, 20.17
Latest Reply
Halo, Erlangga! Terima kasih, ya sudah baca artikel Springster dan menjadi bagian dari Springster! Ajak teman-temanmu yang lain untuk baca Springster juga, yuk!
Kak aku pengen blang sama shabat aku tapi :( aku tkut mreka berprasangka aku bkan orng yg baik
20 Maret 2022, 20.17
Latest Reply
Halo, Anonimus! Maksudnya, kamu ingin bilang ke temanmu soal apa?
Kak klau vagina ku kyak orng udh nglakuin tpi pdahal aku gk pernah nglakuin seks trus aku hrus gimna kk aku tkut orng berprasangka bruk trhadap ku ;( ;(
20 Maret 2022, 20.17
Latest Reply
Halo, Anonim! Terima kasih sudah mempercayai Springster dan menceritakan kekhawatiranmu pada Kak Sekar. Kamu tidak perlu khawatir karena bentuk dan warna vagina itu berbeda-beda, gak ada yang sama, dan itu gak apa-apa! Yang lebih penting adalah, kamu harus tetap menjaga vaginamu tetap bersih. Kalau kamu butuh tips bicara pada orang tuamu, kamu bisa baca artikel ini http://bit.ly/bicara-tentang-sex semangat ya!
gairahku meningkat
20 Maret 2022, 20.17
Latest Reply
Halo, andik123! Terima kasih sudah berkomentar! Maksudnya gimana ya? Kak Sekar cuma mau mengingatkan, nih, kalau di platform ini, kami sangat menjaga kesopanan dan kenyamanan pengguna yang lain, hehe.
Artikel yg sangat menginspirasi, dan benar.. masa lalu gak selalu mendefinisikan siapa kita dimasa sekarang dan masa depan.
20 Maret 2022, 20.17
Latest Reply
Hai Anonim! Betul sekalii! Yang terpenting adalah kita di masa sekarang dan usaha kita untuk lebih baik dari kita di masa lalu!
Aku juga pernah ngalamin hal itu. Ya hal itu dilakukan oleh saudara yang sangat ku sayangi. Awlnya aku gk tau apa apa, tpi pas udah masuk smp aku mulai tau hal itu gk baik. Bnyak yg bilang hal itu bisa merusak masa depan aku. Hal itu bikin aku takut dan ngejauh dari cowo. Aku pengen ngerasain pacaran kayak temen² aku. Tapi aku terlalu takut dengan cowo. Tapi untunglah ada cowo yang mw bantu aku keluar dari masalah ketakutanku ini. Dia mulai mengajakku berbicara dan mengatakan semuanya baik baik saja. Aku tak perlu khawatir sangat. Dan sekarang aku dan cowo itu menjalin hubungan kakak adik.
20 Maret 2022, 20.16
Latest Reply
Hai Anonim! Terima kasih sudah berani membagikan ceritamu! Semoga artikel ini bisa membuatmu merasa lebih baik, ya :) Kamu tidak sendirian!