Keluarga adalah sumber terkuat untuk membangun kamu. Tapi mereka juga bisa menjatuhkanmu. Mereka adalah sekelompok orang yang pertama yang hadir di hidupmu. Bangun tidur, ketemu mereka. Saat malam tiba, waktumu dihabiskan bareng mereka lagi. Kalian disatukan oleh ikatan darah.

Mereka adalah musuh pertamamu. Dan juga cinta pertamamu.

Tapi seiring berjalannya waktu, mungkin kamu merasa berbeda dari mereka. Kamu merasa asing diantara mereka. Apa yang kamu anggap penting, bagi mereka tidak. Kamu bingung gimana caranya buat ngatasin situsasi ini? Sebagian dirimu pengen dekat dengan keluarga tapi sebagian lain pengen banget hidup independen.

Kadang bahkan kamu merasa dikucilkan keluarga sendiri. Apa aja ciri-ciri “kambing hitam” dalam keluarga?

Kalian berbeda kepentingan. Hal-hal yang kamu pedulikan belum tentu mereka peduli. Dan sebaliknya. Saudara - atau bahkan kedua orang tuamu - sering mengejekmu. Kamu diperlakukan dengan berbeda dari saudaramu yang lain. Seringkali dengan aturan yang lebih ketat. Hal-hal yang kamu sukai nggak diperhatkan dan tidak diapresiasi Saat kamu sudah menemukan jati dirimu, keluargamu berpendapat bahwa pilihanmu selalu salah.

Bla, bla, bla dan lain sebagainya.

Terus, kamu mesti ngapain? Hmm, agak susah sih jawabnya, karena memang nggak ada jawaban yang benar. Tapi satu hal yang pasti: jangan pernah nyerah. Jangan biarkan orang lain mendikte masa depanmu. Jangan jadi “boneka” yang bebas diatur orang lain. Hidupmu akan habis terbuang kalo kamu menjalaninya dengan standar orang lain.

Dan kami tau ini nggak mudah.

Dengan masalah keluarga seperti ini, nggak ada yang mudah. Tapi orang yang bertanggung jawab dengan kebahagiaanmu adalah dirimu sendiri!

Coba pikir sebaliknya. Dunia penuh dengan orang-orang yang membosankan, kamu berbeda. Dan dengan segala keunikanmu, di mana pun kamu berada, kamu pasti akan bersinar. Stay strong!