Siapa disini yang nggak kenal Susi Pudjiastuti? Mustahil kalo nama di atas terdengar asing di telinga kalian. Sosoknya bisa dibilang cukup kontroversial.

Dia nggak lulus SMA. Dia merokok. Dia kadang berkata kasar. Dia bercerai sebanyak 2 kali. Tapi dia adalah wanita mandiri yang membangun usaha di bidang perikanan dan penerbangan, dengan keringatnya sendiri! Prestasi luar biasa inilah yang membuatnya diundang untuk bergabung dengan kabinet Presiden Jokowi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Solusi Bu Susi untuk menekan angka illegal fishing?

Tenggelamkan kapal-kapal tersebut.

Orang bilang Bu Susi terlalu frontal. Bahkan, beberapa orang mencap beliau sebagai panutan yang buruk bagi perempuan muda Indonesia. Tapi Bu Susi cuek aja tuh. Ia tau apa yang sedang ia lakukan dan gimana mencapai sebuah kesuksesan dengan kerja keras.

Terus? Abis baca ini kalian mikir kalo merokok dan putus sekolah itu oke-oke aja? Ya nggak lah. Yang kita pengen angkat disini adalah sisi pekerja kerasnya Bu Susi. Sisi yang terkadang nggak diliat orang karena media selalu ngebahas dari pandangan yang negatif.

Untuk menjadi sukses seperti Bu Susi tentu nggak gampang. Kalian harus pintar membaca keadaan dan berani ambil resiko untuk keluar dari zona nyaman.

Bu Susi nggak akan menjadi seperti sekarang kalo ia memilih untuk mengurung diri di kamar pas putus sekolah (lebih tepatnya, dikeluarkan dari sekolah karena gerakan aktivismenya). Sebaliknya, ia memilih untuk bangkit dan menghadapi kemarahan ayahnya.

Dia berani ambil keputusan dan keluar dari kemewahan yang ditawarkan oleh keluarganya. Dia bekerja keras untuk hidup. Dia memulai usahanya dengan menjual bed cover sampai suatu saat, ia melihat bahwa potensi kota kelahirannya, Pangandaran, terletak pada perikanannya!

Tahun 2004, dia memperluas bisnisnya dengan membuat transportasi udara sendiri. Langkah ini mengundang kritik. Orang bilang dia gila dan arogan. Tapi nyatanya pas bencana tsunami di Aceh, pesawat Ibu Susi adalah yang pertama mendarat di Meulaboh dengan bantuan persediaan makanan.

Dia berani ambil keputusan dan nggak pernah melihat ke belakang.

Dari seorang wanita yang mengendarai truk dari Pangandaran membawa ikan dan lobster ke Jakarta di tengah malam sampai duduk di kursi Menteri. Dia menjalani semua ini sendiri.

Orang-orang boleh ngomongin tentang rokok dan tatonya, tapi mereka nggak liat perjuangannya. Perjuangan dimana ketika seorang perempuan Indonesia memutuskan untuk melakukan sesuatu, nggak akan ada yang bisa membuatnya berhenti. Kalo Bu Susi bisa, kalian juga bisa!