Terima Kasih, Bank Sampah!

Daur ulang itu seru!

Aku Indira, dan aku baru tau, kalo tempat di dekat rumahku itu bukanlah tempat pembuangan sampah. Namanya bank sampah, dan di situ sampah bukan cuma dikumpulkan, tapi juga dipilah. Aku waktu itu iseng nengok ke dalam, dan ternyata di dalam itu gak kotor seperti yang aku bayangkan!

Penasaran, aku tanya-tanya. Di bank sampah, seperti layaknya bank biasa, nasabah diberikan buku tabungan, dan setoran sampah nantinya akan dikonversi menjadi uang.

Nasabah bisa menyetor sampah jenis:

- Kertas seperti koran, kertas semen, majalah, dupleks, dus, kardus, dihargai Rp300-Rp1.000/kg.

- Plastik seperti gelas, botol bekas minuman, kresek, jerigen, paralon, plastik bening, ember, galon, dan lainnya, dihargai Rp250-Rp3.000/kg.

- Kaca seperti botol bekas kecap, saos, atau minuman lainnya, dihargai Rp150-Rp1.000/botol.

- Logam seperti aluminium, tembaga, kaleng, seng, kuningan, dan stainless steel, dihargai Rp1.200-Rp40.000/kg.

Bu Irma—pengurus di bank sampah— ngasih tau aku kalo Bank Sampah itu menerapkan prinsip 3R; Reduce, Reuse, Recycle.

Reduce artinya mengurangi sampah yang kita produksi. Pilih produk yang kemasannya bisa didaur ulang, hindari memakai produk dalam kemasan kecil, gunakan alat tulis isi ulang, kurangi penggunaan tisu dan menggantinya dengan sapu tangan, juga gunakan dua sisi kertas (jangan langsung membuang saat satu sisi sudah terpakai).

Reuse artinya menggunakan kembali. Jadi, kita memperpanjang usia pemakaian suatu barang sebelum ia dibuang. Misalnya, membawa botol air minum sendiri, bawa tas kosong saat berbelanja, dan membawa wadah serta alat makan sendiri saat beli makanan.

Recycle artinya mendaur ulang. Tidak asal buang benda yang masih bisa digunakan dan mengalih-fungsikannya menjadi benda lain.

Nah, sampah-sampah yang ada di bank sampah tuh semuanya diolah untuk jadi benda lain seperti tas, dompet koin, dan lainnya, dan dijual!

Sejak aku ‘nabung’ di bank sampah, aku jadi lebih peduli sama apa yang aku beli karena aku gak ingin menghasilkan banyak sampah dan aku sebisa mungkin menerapkan 3R. Seneng deh bisa belajar sambil menghasilkan uang. Apakah di daerahmu ada bank sampah juga? Apa kamu ikutan ‘nabung’ di bank sampah?