Rankingku Terjun Bebas

Jatuh bukan alasan untuk nggak bisa bangkit lagi

Your thoughts (2)

Hai semuanya, namaku Sekar dan sekarang aku baru masuk SMA! Oya aku punya cerita. Tapi sebelumnya aku mau tanya, pernah nggak sih kalian ngerasa lagi di titik terendah dalam hidup kalian?

Aku nggak bermaksud lebay ya. Tapi aku pernah mengalaminya, tepatnya setahun yang lalu yaitu saat aku naik kelas 3 SMP. Waktu rankingku terjun bebas.

Aku akui, nilaiku emang nggak bagus-bagus amat —aku biasanya masih masuk 15 besar. Tapi kali itu, nilaiku benar-benar jeblok. Nilaiku peringkat 3…. terendah di kelas.

Tau nggak, pas itu aku sempat kesal dan sebel sama diriku sendiri. Kenapa aku nggak bisa kayak teman-teman segengku? Mereka semua bahkan bisa masuk 10 besar.

Tapi kemudian aku ingat-ingat lagi. Emang sih semester itu aku susah fokus. Saat teman-temanku belajar dan ngerjain PR-nya, aku sibuk main HP ngeliatin Instagram. Saat guruku lagi nerangin pelajaran, aku kepikiran lanjutan drama Korea favoritku. Konsentrasiku ke mana-mana dan bikin aku nggak fokus belajar.

Akhirnya aku coba buat introspeksi diri, aku gak mau sedih dan nyesel lama-lama. Penyesalan nggak akan mengubah apa-apa.

Semester berikutnya, aku mencoba buat lebih fokus sekolah. Aku bikin list hal-hal yang harus aku capai semester ini, salah satunya nggak muluk-muluk: bisa ranking 10 besar!

Aku juga bikin list buat hal-hal yang harus kulakukan buat mencapai targetku semester ini, kayak: setiap hari harus belajar minimal setengah jam, baca buku baru minimal satu per bulannya, dan ikutan belajar bareng sama teman segengku. Pokoknya, hal-hal kecil yang bisa bikin aku jadi lebih baik lagi. Aku juga menyemangati diriku sendiri pake motto “aku bisa karena aku tau yang aku mau”.

Percaya nggak percaya, lama-lama aku jadi menikmati kegiatan belajar mengajar di kelas. Tiap ada pelajaran yang aku nggak ngerti, sebisa mungkin kutanyakan ke guruku.

Aku yang tadinya nggak suka Fisika, jadi suka Fisika. Aku yang biasanya nggak pernah ditanya temanku saat ada PR, malah jadi sumber jawaban. Sekar yang sekarang, bukanlah Sekar yang dulu.

Lalu tibalah saat pembagian raport semester berikutnya. Ayahku keluar kelas lalu menjabat tanganku sambil tersenyum. Aku mengambil raport dari tangannya dan kaget melihat tulisan di raportku. “Peringkat 1”, begitu bunyinya.

Jujur aja aku kaget sekaligus senang banget! Nggak sia-sia usahaku buat bangkit dari kesedihanku dan fokus belajar. Sejak saat itu, aku selalu percaya sama diriku sendiri kalo aku bisa! Semoga ceritaku ini bisa jadi pelajaran buat kita semua biar terus percaya diri di sekolah. Tentunya, jadi pelajaran bahwa saat jatuh, kita bisa kok bangkit lagi!

Apakah kalian pernah ngalamin kejadian yang sama denganku? Apa yang kalian lakukan buat mengatasi kegagalan tersebut dan semangat lagi? Ceritain di kolom komentar, ya!

Your thoughts

Wih kak Sekar hebat^_^ yg awalnya peringkat 3 terendah jadi peringkat 1🤗

March 20, 2022, 8:16 p.m.

Latest Reply

Hai SitiMaulida12! Bukti bahwa dengan usaha, semuanya jadi bisa. Kamu semangat juga yaaa~